modal usaha
5 Pondok Pesantren Dapat "Jatah"
02/05/2024 | jonresLima buah pondok pesantren (PP) di Lima Puluh Kota diganjar dengan bantuan modal usaha dari Baznas Liko pada tahun anggaran 2024 ini sebanyak masing-masing Rp. 30 Juta. Kelima pondok itu adalah, Ummi Halimah Arrasulli Batu Bolang Kecamatan Harau. Pondok ini memilih menambah biaya operasional pondoknya dengan membuat kedai harian.
Kedua, Pondok Ashabul Qur'an (Aqur) yang beralamat di Nagari Situjuah Godang Kecamatan Situjuah Limo Nagari. Pondok pimpinan Ustad Abu Muslim ini memilih usaha pembesaran ayam kampung. Usaha ini sudah dijalankan sejak awal, namun terkendala dengan ketebatasan modal usaha. Ketiga, PP Darul Huda Guguak. Pondok yang telah memiliki sejumlah unti usaha ini memilih menghidupkan kembali usaha penggemukan kambing. Diawali dengan renovasi belasan meter kandang yang sebelumnya sudah ada.
Keempat PP Fastabikul Khairot Gunuang Malintang Kecamatan Pangkalan Koto Baru. PP ini menambah usahanya dengan membuka kedai harian dan alat tulis. Terakhir, Madrasyah Tarbiyah Islamiyah (MTI) Tobek Godang Guguak. Beda dengan empat PP lain. PP pimpinan Ust. Mulyadi, membuka usaha depot isi ulang air mineral. Menurut Mulyadi, usaha ini dibuka dengan tujuan membantu ratusan santri dalam hal pemenuhan air minum.
Ketua Baznas Liko, Yulius, berharap bantuan modal usaha bagi kelima pondok itu dapat membantu lembaga pendidikan Islam yang masih eksis. Sehingga kemudian hari, banyak pilihan bagi umat Islam memilih lembaga yang memiliki dasar untuk bertahan. "Harapan kita, bantuan zakat ini bisa membantu PP tetap berjalan. Sehingga walau bantuan modal usaha itu, terbilang kecil untuk sebuah organisasi sebesar pondok pesantren, bisa membantu untuk biaya operasional pondok," harap kandidat doktor Ilmu hadis Universitas Internasional Islam Malaysia ini.
